Kabar DEBOTAS-Di dalam sebuah Pendidikan memang sejalan dengan roda kehidupan sehari-hari di masyarakat namun Pendidikan terjangkau sangat sulit di temukan khususnya di Tangsel. Oleh karena itu Pendidikan terjangkau harus segera diwujudkan untuk merealisasikan sesuai dengan misi dan visi Tangsel yaitu Cerdas, Modern, dan Religius.
Mau tidak mau harus dibenahi dari sistim Pendidikannya, dan persoalan sekolah gratis beberapa Kepala Sekkolah yang ada di Tangsel belum siap dalam keputusan dan kebijakan Wali Kota Tangsel.
Bagaimanapun juga Pemda Tangsel saaat ini pro kepada masyarakat bawah namun demikian Pemda belum bisa memberikan jaminan bahwasanya program-program sekolah itu harus dipenuhi, komite sekolah juga harus bisa berperan, dan juga bisa menjual programnya kepada masyarakat kalau itu sekiranya kembali kepada masyarakat yang pada intinya Pemerintah memberikan kebijakan yang terbaik bagi masyarakat Tangsel, akan tetapi belum tentu memberikan kesejahteraan kepada para Kepala sekolah dan guru.
Dampak dari pada itu semua adalah kurang bijaknya para Kepala sekolah menanggapi kebijakan Pemda tersebut. Dengan cara meringankan biaya sekolah justru untuk menutupi kekurangan bugjed RAPBN, harusnya mengedepankan kualitas akan tetapi kembali kepada kuantitas. pada akhirnya yang menjadi korban adalah pembengkakan murid dan sekolah swasta yang menjadi korbannya.
Saat ini Pemda mengarah kepada Sekolah Negeri atau sekolah SMK yang mana sekolah-sekolah tersebut yang sudah di refrensikan oleh Pemda dan dipromosikan dengan cara jor-joran agar bisa cepat mendapatkan pekerjaan, saya rasa pemerintah Daerah tidak adil dalam memberikan kebijakan seperti itu.
Harapan Kepala Sekolah tersebut yang berinisial A adalah agar Pendidikan di Tangsel ditata kembali terutama Diknas, yang semula komitmen ternyata lolos di tengah. Seakan-akan Sekolah Swasta ini tidak ada gunanya, kalau ditelaah Sekolah Swasta ini merupakan Aset bagi Pemda yang mana kelanggengan kehidupannya harus dipelihara. Namun Pemda tidak bisa menampung sekolah swasta-swasta yang sudah berdiri dan exis yang memang biayanya rendah dari pada di Negeri..Jeritan para kepala Sekolah kenapa Pemda tidak adil dengan sekolah swasta.
Menurut Kepala Sekolah berkata kepada Kadis Pendidikan Tangsel Mathodah supaya di balik yang 60 % Negri dan 40 % Swasta di balik menjadi 40% Negeri dan 60 % Swasta. Maka Mathodah memberikan steatment fifty-fifty baru setelah itu kita balik. Ucap Mathodah. •[faishol]